Artikel Terkait

Mengenal Lebih Dekat Karakter atau Sifat Anak Usia Prasekolah

Mengenal karakter anak usia prasekolah - Di usia ini anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan karakteristik sebagai berikut :

#1. Berkembangnya Konsep Diri
Secara perlahan pemahamannya tentang kehidupan berkembang. Anak menyadari akan diri dan identitasnya. Dengan kesadarannya itulah anak menunjukkan aku-nya (eksistensi diri) segalanya ingin ia coba, ia merasa dirinya bisa, namun disisi lain ia memiliki kebutuhan yang besar untuk tetap disayang dan didukung oleh orang tuanya.

#2. Munculnya Sikap Egois
Pada usia ini anak berpikir bahwa segala yang ada dan tersedia adalah untuk dirinya, semua ada untuk memenuhi kebutuhannya. Kuatnya ego ini mempengaruhi perilaku anak dalam bermain, saat bermain anak enggan untuk meminjamkan mainannya pada anak lain, ia pun menolak mengembalikan mainan pinjamannya. 

Wajarlah jika saat seperti ini terjadi konflik dengan temannya. Pada saat mengalami konflik ini anak belum bisa menyelesaikannya secara efektif. Ia cenderung menghindar dan menyalahkan orang lain.

#3. Rasa Keingintahuannya Tinggi
Rasa ingin tahunya meliputi berbagai hal, sehingga ia selalu bereksplorasi dalam apapun dan dimanapun.

#4. Imajinasinya yang Tinggi
Imajinasi di usia ini sangat mendominasi disetiap perilakunya, sehingga anak sulit membedakan mana khayalan dan mana kenyataan. Ia kadang-kadang suka melebih-lebihkan cerita. Daya imajinasinya ini biasanya melahirkan teman imajiner (teman yang tidak pernah ada/teman khayalan), teman khayalan ini mampu mencurahkan segala pengalaman dan perasaannya.

#5. Belajar Menimbang Rasa
Di usia 4 tahun minat terhadap teman-temannya mulai berkembang, anak mulai bisa terlibat dalam permainan kelompok bersama teman-temannya, walaupun kerap terjadi pertengkaran. Hal ini karena ia masih memikirkan dirinya sendiri. Empati anak mulai berkembang, ia mulai merasakan apa yang sedang orang lain rasakan. Jika melihat ibunya bersedih ia akan mendekati, memeluk dan membawa sesuatu yang dapat menghibur. Pada masa ini anak mulai belajar konsep benar salah.

#6. Munculnya Kontrol Internal
Kontrol internal muncul di akhir masa usia prasekolah, perasaan malu mulai muncul, ia akan merasa malu dan bersalah jika melakukan perbuatan yang salah. Dengan demikian tepatnya di usia 5 tahun ia sudah siap terjun ke lingkungan di luar rumah dan sudah sanggup menyesuaikan diri dengan standar perilaku yang diharapkan.

#7. Belajar Dari Lingkungannya
Anak mulai meniru apa yang sering dilihatnya ia belajar mengidentifikasi dirinya dengan model yang dilihatnya misalnya ia akan berperilaku sama persis seperti apa yang dilihatnya di TV dan ia pun akan bercita-cita sama seperti profesi orang tuanya. Jadi di usia ini lingkunganlah yang sangat berperan dalam membentuk perilakunya.

#8. Berkembanya Cara Berpikir
Anak mulai mengembangkan pengembangannya tentang hubungan benda antara bagian dan keseluruhan. Pemahaman konsep waktu belum berkembang sempurna anak belum bisa membedakan antara pagi tadi dan kemarin sore.

#9. Kemampuan Berbahasa
Dibanding masa sebelumnya anak lebih bisa diajak berkomunikasi, ia mulai bisa mengungkapkan keinginannya dengan bahasa verbal, namun kadang-kadang ia ingin bereksperimen dengan mengatakan kata yang kotor atau yang mengejutkan orang tuanya.

#10. Munculnya Perilaku Buruk
a. Berbohong
Bagi anak prasekolah bohong adalah normal, sebab di usia ini anak belum bisa membedakan antara realitas dan dunia fantasinya. Pada dasarnya alasan bohong pada anak bermacam-macam ada anak yang berbohong untuk menghindari hukuman, mengelak dari tanggung jawab, melindungi teman, agar dipuji atau untuk melindungi hal-hal yang pribadi. 

Semakin besar anak, maka alasan berbohong berubah mendekati alasan orang dewasa. Konsep benar salah yang baru muncul, nurani yang baru tumbuh dan imajinasi yang tinggi akan membuat bohong mereka tidak masuk akal.

b. Mencuri
Mengambil barang yang bukan miliknya sama dengan bohong, ini normal bagi anak usia prasekolah. Ia belum mengetahui konsep moral yang ada. Kata mencuri lebih tepat untuk orang dewasa dan terlalu keras bagi anak. Ada dua alasan mengapa anak mencuri pertama anak memiliki asumsi bahwa semua benda itu adalah miliknya sampai ada yang memberi tahu kalau itu bukan miliknya.

Kedua kebutuhan mengidentifikasi dirinya dengan orang lain sangat besar. Kebutuhan tersebut mendorong ia untuk mengambil barang orang lain, dalam pikirannya mengambil barang milik orang lain sama artinya dengan menjadi orang tersebut.

c. Bermain curang
Anak-anak prasekolah sering bermain curang. Hal ini mereka lakukan karena mereka tidak tahu aturan main yang benar. Pada usia ini tepatnya 4 tahun tumbuhkan sikap menghormati perasaan orang lain.

d. Gagap
Setiap anak diusia 1-6 tahun sedang mengembangkan keterampilan bahasanya. Di usia ini anak-anak selalu mencari kata-kata yang tepat dan mengalami kesulitan menemukannya. Biasanya bicara gagap ini pada saat-saat tertentu misalnya ketika ia sedang gembira, marah dan bersemangat.

e. Mogok sekolah
Di usia 3 tahun anak-anak mulai merasakan takut berpisah dengan orang tuanya. Hal yang normal jika anak usia 4-5 tahun sesekali anak tidak mau pergi ke sekolah. Sebenarnya ia bukan tidak mau pergi sekolah tapi ia ingin bersama ibu.

f. Takut monster/hantu
Kesadaran diri yang mulai berkembang dan daya khayal yang mulai berkembang pesat, membuka dunia fantasi dengan ketakutan-ketakutan dan fantasi sendiri. Mulai usia 3 tahun anak mulai mampu menciptakan gambaran-gambaran yang menakutkan. Seekor cicak akan tergambar seperti buaya dalam pikiran mereka begitupun dengan kucing akan terdengar seperti harimau.

g. Teman imajiner
Teman imajiner adalah hal yang wajar dengan adanya teman imajiner anak akan belajar mengekspresikan segala apa yang dirasakannya, anak akan belajar mengembangkan keterampilan bahasanya juga ia akan berlatih memainkan perannya sebagai seorang teman dalam pergaulan yang sesungguhnya, namun jangan biarkan ia menjadikan teman imajinernya sebagai kambing hitam atas segala kesalahan yang diperbuatnya.

h. Lamban
Anak usia prasekolah seringkalai sukar bertindak cepat, tanpa merasa bersalah ia tak acuh dengan kekesalan orang tuanya yang terburu-buru. Hal ini adalah perilaku yang wajar, anak bukanlah sesuatu yang obyektif. Ia menganggap waktu dapat disesuaikan dengan perasaannya. Seperti halnya orang dewasa ketika sedang antri akan terasa waktu lama sekali tetapi ketika sedang asyik waktu akan terasa begitu cepat padahal durasinya 2 jam.

i. Tempertantrum
Tempertantrum adalah mengamuk tanpa alasan yang jelas kadang-kadang di keramaian. Hal ini disebabkan anak usia 2-3 tahun memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan segala ingin melakukan pekerjaan sendiri, namun sayang kadang-kadang keiginan itu lebih besar dari kemampuannya akibatnya anak putus asa dan mengamuk, ia frustasi dengan kenyataan bahwa ia masih kecil. Ia belum bisa mengekspresikan rasa marahnya melalui kata-kata. Untuk menghadapi anak yang sedang mengamuk beri ia penguatan pada perilaku yang benar dan beri hukuman atau jangan diacuhkan pada perilaku yang tidak benar.

Artikel dikutip dari berbagai sumber 

Artikel yang Sering Dibaca

Cara atau Tips Menghilangkan Bau Apek Beras

Benarkah Ibu Hamil Muda Tidak Boleh Berendam Air Hangat

Berkali-kali Keluar Bercak Darah Seperti Haid atau Menstruasi Bukan Selalu Penyakit Ternyata Tanda Kehamilan

Mengatasi Gangguan Kesehatan Ringan dengan Cara Terapi Makanan

Cara Berhati-hati dari Najis Ketika Memandikan Bayi di Bak

Apa Penyebab Keputihan Pada Wanita Dan Cara Mengatasinya

Kenapa Perut Buncit Susah Sekali Rata

Bagaimana Mengajari Anak Bergaul atau Bersosialisasi dengan Temannya

Blogger Sebagai Job atau Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Beberapa Alasan Ibu Rumah Tangga Menjadi Blogger