Artikel Terkait

Benarkah Ibu Hamil Muda Tidak Boleh Berendam Air Hangat

Pixabay.com
Berendam air hangat memang bisa memberi rasa nyaman, karena merilekskan otot yang tegang. Tapi, ibu hamil muda sebaiknya tidak melakukannya kenapa?

Saat hawa dingin atau tubuh terasa penat setelah menjalani aktivitas yang melelahkan, berendam air hangat seringkali menjadi solusi yang menyenangkan.

Betapa tidak, dalam berendam dalam bathtub berisi air bersuhu lebih dari 32 derajat Celcius seluruh pori-pori kulit akan terbuka dan menimbulkan pelebaran pembuluh darah.

Kondisi itu akan memperlancar aliran darah ke organ-organ vital dan jaringan disekitarnya. Sehingga sistem kerja tubuh yang lemah dapat segera diperbaiki dan tubuh menjadi lebih segar.

Selain itu, hangatnya air juga mampu meregangkan otot-otot tubuh yang kaku, sehingga selain bisa menghilangkan rasa capek akibat kekakuan otot, berendam air hangat juga mampu menghindarkan terjadinya kram atau nyeri otot.

Dengan segala manfaatnya, banyak yang suka berendam air hangat, tak terkecuali ibu hamil. Padahal bagi ibu yang hamil muda, berendam air hangat sebaiknya tidak dilakukan, karena bisa membahayakan janin dan menyebabkan keguguran.

Pembuluh Darah Terganggu
Pada trismester pertama kehamilan, janin akan menempel pada dinding rahim dan mulai membentuk plasenta. Pembentukan plasenta ditandai dengan pembentukan pembuluh darah baru yang terjadi secara cepat dan dalam jumlah banyak.

Pembentukan pembuluh darah itu akan ditandai adanya sel-sel endotel baru. Sel endotel ini akan melapisi pembuluh darah dan menciptakan sekat antara isi pembuluh darah dengan jaringan sekitarnya. Selain itu, sel ini juga akan mengatur kemampuan kontraksi (peregangan) pembuluh darah melalui pembentukan berbagai mediator kimia.

Ketika berendam air hangat, pembuluh darah akan terangsang  mengalami vasodilatasi. Tentu saja proses itu membutuhkan kerja sel endotel yang baik dan prima.
           Baca Tips Hamil Sehat
Padahal pada trismester pertama kehamilan, sel endotel yang terbentuk masih sangat muda dan belum berfungsi sempurna. Karena itu tuntutan kerja yang baik dan prima bisa menyebabkan sel endotel mengalami gangguan fungsi atau bahkan kerusakan.

Jika kegiatan berendam air hangat itu dilakukan secara berulang-ulang, tentu akan membuat kerja sel endotel bertambah berat. Akibatnya sel endotel tersebut akan mengalami kelelahan, dan ini akan mengubah kepekaan pembuluh darah. Kondisi itu akan membuat aliran darah menjadi terganggu dan berisiko mengalami kerusakan.

Rusaknya pembuluh darah terutama saat kehamilan berusia kurang dari 16 minggu, dapat menyebabkan gangguan pembentukan plasenta, sehingga aliran darah ke janin bisa terhambat. Dan itu akan meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, cacat janin, hingga keguguran.
          Baca Cara Menyusui Yang Benar
Selain itu, bersamaan dengan terjadinya vasodilatasi dan kerusakan sel endotel, tubuh juga akan melepas suatu mediator kimia yang disebut interleukin 6 (IL-6) yang memperantarai kerja sel darah putih.

Padahal diawal kehamilan, kekebalan tubuh ibu masih menganggap janin sebagai benda asing atau parasit yang harus dibasmi. Dengan terlepasnya IL-6 respon kekebalan tubuh ibu melawan janin akan makin meningkat, sehingga janin akan diserang lebih kuat oleh tubuh ibu sendiri.

Agar Aman
Adakalanya ibu tetap ingin berendam air hangat saat ibu hamil, agar tidak menimbulkan imiatur dan premature pada kehamilan tua juga akan makin meningkat.

Jangan Saat Hamil Muda
Hindari berendam air hangat saat usia hamil muda atau kurang dari 16 minggu, karena berisiko mengalami gangguan kehamilan berupa keguguran, cacat janin dan gangguan pertumbuhan bayi dalam rahim. Jika terlanjur sering berendam saat hamil muda, segera hentikan untuk mencegah kerusakan pada pembuluh darah lebih lanjut.

Gunakan Suhu Lebih Rendah
Jika usia kehamilan sudah melewati 16 minggu, barulah ibu boleh berendam, tapi sebaiknya tidak menggunakan air diatas suhu 32 derajat Celcius. Sebab suhu yang tinggi, dapat mempengaruhi kerja pembuluh darah, melukai kulit ibu dan menghilangkan kelembaban kulit.

Karena itu gunakan air yang bersuhu lebih rendah dari 32 derajat Celcius atau hawa beberapa derajat lebih tinggi dari suhu kamar, asalkan cukup untuk memberikan kehangatan kulit.

Gantikan Mandi
Untuk menghindari risiko, ibu hamil bisa melakukan mandi air hangat. Kegiatan ini cukup aman bagi kehamilan asalkan ibu tidak memapar tubuh, terutama bagian perut dengan air hangat dengan waktu lama.

Waspada Gangguan Keseimbangan
Hati-hati saat melakukan kegiatan berendam air hangat, terutama saat masuk dan keluar bathtub (bak mandi). Karena gangguan keseimbangan tubuh pada usia kehamilan tua lebih mudah terjadi akibat perut membesar dan menggeser pusat keseimbangan tubuh.

Hindari gerakan cepat, mendadak atau gerakan kejut selama berendam. Disamping berisiko terpeleset, gerakan tubuh yang cepat dapat memicu kekakuan otot dan salah urat.

Masuklah ke dalam bathtub secara perlahan sambil mencari pegangan yang kuat untuk menahan berat ibu dan menjaga keseimbangan tubuh. Bila perlu minta bantuan suami untuk mengawasi dan membantu ibu masuk maupun keluar bathtub setelah berendam.

Sekian dulu ya artikel yang dapat saya berikan tentang seputar ibu hamil muda yang berendam air hangat sumbernya saya ambil dari buku-buku dan majalah semoga berguna untuk Anda.

Artikel yang Sering Dibaca

Cara atau Tips Menghilangkan Bau Apek Beras

Mengatasi Gangguan Kesehatan Ringan dengan Cara Terapi Makanan

Berkali-kali Keluar Bercak Darah Seperti Haid atau Menstruasi Bukan Selalu Penyakit Ternyata Tanda Kehamilan

Cara Berhati-hati dari Najis Ketika Memandikan Bayi di Bak

Apa Penyebab Keputihan Pada Wanita Dan Cara Mengatasinya

Kenapa Perut Buncit Susah Sekali Rata

Bagaimana Mengajari Anak Bergaul atau Bersosialisasi dengan Temannya

Blogger Sebagai Job atau Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Beberapa Alasan Ibu Rumah Tangga Menjadi Blogger