Artikel Terkait

Bagaimana Mengajari Anak Bergaul atau Bersosialisasi dengan Temannya

Mengajari anak bergaul atau bersosialisasi dengan teman - Anak usia prasekolah senang berteman dan bersosialisasi. Hanya saja, tidak semua anak nyaman dan mudah memulainya. Ada yang butuh dukungan dan stimulasi terlebih dahulu. Adapula yang punya pembawaan cukup luwes dalam mulai perkenalan atau perbincangan dengan teman baru sehingga semua lancar tak ada hambatan.

Tipe seperti apapun anak Anda usia 3 sampai 5 tahun, ada baiknya Anda memberi modal khususnya bagi yang mau masuk TK.


#Hangat dan Penuh Cinta
Cara si kecil berinteraksi dengan lingkungan sekitar sangat bergantung pada pengaruh pola asuh dan hubungannya dengan ibu dan ayahnya. Hubungan hangat dapat diperkuat antara lain lewat berbagai aktivitas bersama dan tentu saja bermain. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang sering bermain dengan orang tuanya terampil bergaul dengan teman seusianya.

Orang tua yang hangat dan terampil bersosialisasi juga memiliki anak-anak yang suka tertawa dan mudah tersenyum. Sebagai orang tua sebaiknya Anda menghindari sikap suka mengkritik selama anak bermain, dan bersikaplah responsive terhadap gagasan yang diajukannya.

#Memberi Petunjuk yang Praktis
Sebagai awal, anak-anak butuh arahan Anda tentang cara memulai pertemanan. Beri petunjuk praktis tentang cara menyapa orang lain, memberi respon positif terhadap sapaan teman dan cara berinteraksi dalam kegiatan bermain bersama. Cara termudah tentu saja dengan memberi contoh.

Diusia berapapun, ada baiknya Anda memaparkan contoh tata krama dan perilaku yang mendukung kegiatan bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya. Salah satu keterampilan sosial yang juga penting diajarkan adalah cara memecahkan masalah, misalnya dengan bernegosiasi dan berkompetisi.

#Membiasakan Bergaul
Biasanya untuk batita (usia 0-3 tahun) cukuplah dengan teman seusia di sekitar lingkungan rumah atau sepupunya. Di usia balita (3-5 tahun) tak ada salahnya Anda rutin mengajaknya bermain bersama anak sahabat Anda di rumah atau di rumah sahabat, misalnya dengan merancang semacam waktu bermain.

Bisa juga Anda jadwalkan membawa si kecil di hari tertentu ke taman bermain dengan anak seusianya di sekitar rumah.

#Dengan Mengundang Teman
Maksimalkan interaksi positif anak dan teman-temannya saat bermain bersama di rumah, antara lain dengan menyediakan beragam material dan kegiatan. Apabila si kecil memiliki gagasan baru dan materialnya belum tersedia, Anda dapat membelinya terlebih dahulu.

Ajak anak menyusun kegiatan yang dapat dilakukan bersama teman yang akan diundang. Buatlah daftar mainan dan material yang tersedia lalu susunlah kegiatan yang mungkin dilakukan si kecil dengan temannya.

#Membimbingnya di Awal
Sebagai permulaan, tak ada salahnya melibatkan diri saat si kecil bermain bersama temannya. Untuk batita sungguh membingungkan bermain bersama teman pertama kali. Anak usia 1-3 tahun belum mampu bermain bersama secara sosial. Mereka biasanya bermain sendiri-sendiri secara paralel. Kehadiran Anda di masa-masa awal tentu berguna untuk menjembatani situasi asing yang dihadapi si kecil.

Saat anak sedang bermain dengan teman, kehadiran Anda membantu mengarahkan lalulintas komunikasi dan merangsang mereka beraktivitas bersama. Tapi ini hanya diperlukan di masa-masa awal.

#Mengajak Pemanasan Dulu
Sebelum anak nyaman berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan baru misalnya prasekolah, ia butuh kesempatan mengenal lingkungannya terlebih dahulu. Setelah familiar dengan lingkungan barunya dan merasa aman, biasanya anak-anak usia 3-5 tahun dengan nyaman memulai interaksi dengan orang-orang di sekitarnya.

#Berkenalan Dulu
Apabila si kecil akan masuk kelompok bermain atau TK di tahun ajaran baru, tak ada salahnya Anda mencari tahu siapa saja calon teman-teman sekelasnya. Mungkin saja diantara orang tua mereka yang telah Anda kenal. Ajaklah si kecil berkenalan dengan teman barunya sebelum prasekolah dimulai.

#Memberi Dukungan dan Pujian
Tentu saja keberhasilan anak menghalau hambatan berinteraksi dengan teman perlu diberi imbalan berupa penghargaan dan pujian. Apabila si kecil gagal di kesempatan pertama, tak perlu sedih. Berikan ia dukungan dan dorongan untuk mencoba lagi di kesempatan lain. Tentu saja peran Anda saat memberi contoh dalam bersosialisasi juga penting karena Anda adalah panutannya.
Sekian Wassalam

Artikel dikutip dari berbagai sumber

Artikel yang Sering Dibaca

Cara atau Tips Menghilangkan Bau Apek Beras

Benarkah Ibu Hamil Muda Tidak Boleh Berendam Air Hangat

Mengatasi Gangguan Kesehatan Ringan dengan Cara Terapi Makanan

Berkali-kali Keluar Bercak Darah Seperti Haid atau Menstruasi Bukan Selalu Penyakit Ternyata Tanda Kehamilan

Cara Berhati-hati dari Najis Ketika Memandikan Bayi di Bak

Apa Penyebab Keputihan Pada Wanita Dan Cara Mengatasinya

Kenapa Perut Buncit Susah Sekali Rata

Blogger Sebagai Job atau Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Beberapa Alasan Ibu Rumah Tangga Menjadi Blogger