Artikel Terkait

Tips Menjadi Ibu dan Ayah Baru Yang Kreatif

Selamat! Sekarang Anda telah menjadi seorang ibu. Kehadiran si buah hati yang sangat kita rindukan akhirnya tiba. Perasaan saking bahagia, senang, rasanya susah diungkapkan dengan kata-kata. 
Ketika seorang ibu telah melahirkan anaknya ke dunia
Foto: pixabay.com
Pada saat saya melahirkan terutama anak saya yang pertama, begitu keluar oek-oek..yang saya rasakan seperti ada beban berat yang telah hilang itu langsung plong. Bahagia pasti, lega dan terharu campur jadi satu.

Waktu itu kebetulan saya melahirkannya di bidan terdekat saya pikir ada yang dekat ngapain juga pergi jauh-jauh lebih hemat waktu dan biaya bukan?hehe maklum bawaan prinsip ibu rumah tangga yang hemat.

Seperti ini kronologinya saat bayi saya sedang dirawat oleh ibu bidan walaupun sudah sangat lega rasanya, tetapi masih ada perasaan yang mengganjal dalam hati saya, ini mata kenapa tidak mau melihat yang lain maunya lirikan mengikutin bidan yang wara-wiri merawat di sebelah dipan kasur yang saya tempati dalam hati sangat penasaran sekali bertanya-tanya bagaimana keadaan bayi saya, normalkah, lengkapkah, sehatkah yang paling lucu pertama kali yang saya lihat adalah semua jari-jarinya, saya hitung dalam hati mulai tangan sampai kaki saya hitung satu persatu dari kejauhan ternyata Alhamdulillah lengkap lalu muka dan seluruh badannya semua lengkap alias komplit dan normal. Sangat bersyukur Alhamdulillah sekali dikarunia anak yang sehat apalagi melahirkan secara normal.

Entah Anda juga merasakan seperti halnya apa yang saya rasakan, saking bahagianya menurut orang lain katanya lebay juga sih, tapi tidak mengapa cara orang mengungkapkan rasa bahagianya kan macam-macam punya cara masing-masing cuwek aja tidak usah mikirin orang lain he.

Ketika saya sudah pernah mengalami sendiri mengandung dan melahirkan, bagi saya tidak ada suatu aturan keinginan bentuk fisik bayi yang telah saya lahirkan misalnya badannya nanti harus tegap atletis, hidungnya harus mancung, rambutnya harus lebat.

Telah dikaruniai anak atau bayi yang lengkap dan sehat pun sudah sangat bersyukur sekali tidak peduli badannya tinggi pendek, hidungnya mancung atau pesek, rambutnya lebat atau sedikit bahkan gundul mungkin bukan jadi masalah yang penting sehat lengkap sudah sangat Alhamdulillah.

Akan tetapi ini semua masih belum sampai tahapan kita sebagai seorang ibu, ini masih awal permulaan menuju langkah tugas kita untuk menjalankan amanah yang Allah titipkan.

Mulai dari pendidikan yang kita berikan kelak, sejatinya seorang ibu adalah madrasah atau sekolah yang pertama dan utama bagi anak-anaknya.

Diibaratkan anak kita sebuah kertas putih dan kita sebagai pembawa tinta atau sebagai penulis kertas tersebut. Seperti apa tinta yang kita pakai nanti berwarna hitam ataukah merah tergantung kita yang menggunakannya.

Bukan hanya seorang ibu, peran kedua orang tua sangat penting bagi seorang anak, keikut sertaan ayah dalam pengasuhan memberi ruang kebebasan yang lebih luas sehingga anak lebih santai. Anda sebagai orang tua tentu ingin anak kita memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Mungkin dibawah ini adalah hal-hal yang bisa kita saling lakukan.

Memahami diri dan peran baru
Foto: pixabay.com
Pertama kita pahami bahwa kita mempunyai peran baru sebagai ibu atau ayah kita terima dengan positif. Mengalami baby blues (merasa sedih atau stress setelah anak lahir) biasa dialami para ibu, namun para ayah bisa mengalami juga, melihat kuitansi yang harus dibayar, setumpuk tugas merawat dan membesarkan anak belum lagi memikirkan masa depan yang belum jelas, Anda tentu merasa betapa beratnya beban yang harus dipikul.

Tidak perlu khawatir, apa yang Anda rasakan wajar saja, karena jutaan ayah dan ibu di luar sana juga mengalami perasaan yang sama. Tak perlu berkepanjangan dengan perasaan itu, terima dan jalani peran baru semampu Anda.

Menikmati peran sebagai orang tua baru dengan meluangkan waktu khusus untuk bayi kita. Terus terang apa yang saya pikirkan tentang diri saya sebagai seorang ibu, sebelum menjadi seorang ibu memang tak pernah terpikirkan.

Namun yang penting enjoi dengan saat-saat ini. Waktu adalah hari terbesar kita untuk si buah hati. Memberikan waktu kita pada si kecil akan lebih memantapkan diri dengan peran baru kita.

Menggunakan waktu untuk berbagai kegiatan seperti mengganti popok, memberi ASI, memberi makan (sesudah bayi berumur 6 bulan), mengajak sang ayah pergi bersama anak kita sekedar jalan-jalan atau belanja. Kesempatan tersebut saya rasa menambah kepercayaan diri bahwa kita saling mencintai.

Meletakkan foto si kecil di atas meja kerja
Bila Anda seorang ayah yang sedang bekerja yang selalu ingin segera pulang ke rumah menemui si kecil dengan meletakkan foto di atas meja kerja mungkin bisa sedikit membantu mengobati rasa kangen kita pada si kecil, foto tersebut dapat mengingatkan kita sebagai orang yang mempunyai peran baru yang menyenangkan tetapi harus ditanggapi serius.

Bila mungkin sering telepon ke rumah sesering mungkin, jika mungkin mengambil cuti. Kesempatan melibatkan diri kita di awal pengasuhan hidup si kecil agar tidak dilewatkan begitu saja.

Membantu si kecil menemukan identitas diri
Sebagai orang tua kita lah yang membantu si kecil menemukan identitas dirinya. Seorang anak mengakui dirinya jika sebagai orang laki-laki itu seperti apa dan perempuan juga demikian itu tidak bisa lepas dari peran kita sebagai orang tua, pola asuh anak yang tepat mulai kecil sangat penting bagi si anak untuk meluruskan jati dirinya. Yaitu peran seorang ibu dan seorang ayah dalam mendidik dan mengasuh seorang putera tentu lah berbeda dengan mendidik seorang puteri.

Belajar mengenal
Bagi seorang ayah jangan cuma jadi penonton, kehadiran Anda sangat berarti bagi si kecil dan akan memupuk kepercayaan Anda. Si kecil akan lebih bebas bereksplorasi dunianya dengan kepercayaan yang Anda berikan.

Berinteraksi sesering mungkin 
Awalnya pasti tidak mudah menebak dan mendeteksi kemauan si bayi, misalnya bila dia lapar atau bosan. Namun semakin sering berinteraksi, kita akan semakin mengenali gaya dan kebiasaannya.

Apabila si kecil mulai menangis terutama bagi sang ayah jangan langsung menyerahkannya pada isteri, cobalah digendong sambil diayun-ayun terlebih dahulu dengan lembut atau mengelus-elus punggungnya atau mencoba lihat popoknya yang pub dengan mengganti popoknya yang baru jika tidak berhasil tugas ibu yang menggantinya.

Ayah bisa meninggalkan sebentar si kecil beberapa saat untuk menenangkan diri. Ini dapat juga dilakukan dengan pantaun cermat Anda agar lebih memahaminya.

Memanfaatkan kesempatan dengan si kecil
Bicara terbuka pada anak dengan mengenalkan berbagai hal dan macam nama-nama benda, mengenalkan tuhan, binatang, matahari, langit, tumbuhan dan binatang.

Tentu saja dia belum mengerti, namun pandangannya akan melihat pada kita dan kita bisa tetap asyik bercerita padanya. Bukan main indahnya dapat merasakan interaksi dengan si buah hati.

Saat melakukan ini kita bisa mengambil kesempatan bercanda dan bercengkrama dengannya. Biasanya pada saat ganti popok atau setelah mandi bayi akan lebih aktif.

Belajar bersama dan mengajar si kecil
Mendorong keinginannya untuk bereksplorasi, ketika anak berusia 2 sampai 3 bulan bayi mulai bereksplorasi dengan penglihatannya. Kita dapat menyiapkan mainan berwarna disekitar tempat tidurnya, misalnya meletakkan bola warna warni di gantung diatas tempat tidur ketika bayi tiduran atau diletakkan diatas kasur akan senang melihatnya bayi akan semakin aktif dan itu termasuk menstimulasi kemampuannya.

Tidak ada salahnya kita berbagi pengalaman dengan orang tua kita, bagaimana mereka menjadi orang tua mengasuh kita dahulu, meluangkan waktu bagi bayi dan orang tua saat-saat ini bisa merupakan momen luar biasa bagi tiga generasi.

Siap memaklumi tingkah anak kita, bagi saya amat sangat susah, biasanya anak yang berumur kurang dari satu tahun masih belum tahu mana yang benar mana yang salah misalnya berkali-kali menjatuhkan botol ke lantai, bisa jadi dia hanya ingin tahu seberapa sering kita mengambil botol itu dari lantai. Terkadang merasa sebal atau jengkel dalam hati namun masih bisa dikendalikan dengan menenangkan diri kita sendiri.

Orang tua menjalin kerjasama
Ketika kita sedang menyusui, kehadiran sang ayah membuat kita sangat senang, karena merasa dapat dukungan dan terasa nyaman tenang sehingga kita dapat menyusui bayi kita lebih lama dengan gembira, mengingat pentingnya ASI bagi pertumbuhan si kecil.

Bersama-sama menyusun rencana keuangan si kecil, kehadiran si kecil pasti membuat anggaran belanja bertambah tapi tidak masalah senang aja menjalaninya. Kita dapat mempertimbangkannya segala sesuatu berdua dengan matang.

Jika si kecil semakin besar
Apabila bayi semakin besar, tentu semakin banyak kegiatan yang bisa kita lakukan bersama seperti menyuapi kita bisa menyuapi sambil bercerita, mengobrol dan bermain-main. Kita bisa tetap bersikap santai.

Biasanya ketika anak berumur 2 sampai 3 tahun jika kita tidak menyiapkan kesabaran itu bisa jadi setiap saat kita bisa marah-marah dan sulit mengendalikan amarah kita, agar amarah kita dapat terkendali maka kita lebih awal mempersiapkannya apabila suatu ketika Anda hampir keceplosan kita dapat mengingat seperti dalam hati berkata "O.. ya.. dia masih kecil" kata tersebut bisa menjadi senjata bagi diri sendiri untuk memerangi amarah kita.

Bukan hanya sampai di sini perjuangan kita sebagai orang tua, perjalanan yang amat sangat panjang dan waktu yang lama dalam mendidik anak bukan sebuah proses yang instan kita dapat menerapkan dari berbagai pengalaman bisa kita perolah dari bertanya pada orang tua atau mertua kita yang lebih terdahulu banyak memakan garam, saling bertukar pendapat pada teman dengan banyak membaca buku atau browsing.

Menjadi orang tua memang tidak ada kursus atau sekolahnya, namun kita mempunyai kesempatan belajar dalam waktu yang lama, bahkan seumur hidup.

Mudah-mudahan artikel ini dapat membantu Anda dalam menjalankan peran baru Anda sebagai orang tua dan cukup sekian.



Artikel yang Sering Dibaca

Cara atau Tips Menghilangkan Bau Apek Beras

Benarkah Ibu Hamil Muda Tidak Boleh Berendam Air Hangat

Berkali-kali Keluar Bercak Darah Seperti Haid atau Menstruasi Bukan Selalu Penyakit Ternyata Tanda Kehamilan

Mengatasi Gangguan Kesehatan Ringan dengan Cara Terapi Makanan

Cara Berhati-hati dari Najis Ketika Memandikan Bayi di Bak

Apa Penyebab Keputihan Pada Wanita Dan Cara Mengatasinya

Kenapa Perut Buncit Susah Sekali Rata

Bagaimana Mengajari Anak Bergaul atau Bersosialisasi dengan Temannya

Blogger Sebagai Job atau Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Beberapa Alasan Ibu Rumah Tangga Menjadi Blogger