Artikel Terkait

Menjaga Kesetiaan Suami Isteri

Pixabay.com
Setelah perkawinan, terjalinlah ikatan hidup suami isteri yang diharapkan dapat mewujudkan keluarga sakinah, penuh kasih sayang dan kemesraan, serta menciptakan sikap saling memiliki sehingga terjalin semangat hidup bagaikan satu tubuh. Jika salah satu bagian menderita sakit, seluruh tubuh akan merasakannya.

Agar suami isteri dapat menciptakan semangat bagaikan satu tubuh, Islam memberikan bimbingan kepada setiap pasangan untuk memahami persoalan-persoalan dasar yang dapat menjamin kehidupan suami isteri benar-benar mengantarkan mereka ke dalam suasana surgawi di dunia ini.

Islam menjelaskan berbagai masalah mencakup rahasia kejiwaan suami isteri, tanggung jawab suami isteri, perbuatan-perbuatan durhaka yang tidak boleh dilakukan suami isteri, serta langkah-langkah melestarikan kemesraan agar suami isteri dapat mempertahankan ikatan perkawinannya.

Suami isteri dituntut untuk mewujudkan kehidupan sakinah penuh berkah dalam keluarganya. Oleh karena itu,  mereka harus tahu langkah-langkah yang harus ditempuh dan dijalankan bersama dalam mengarungi rumah tangga mereka.

Suami isteri harus tahu apa yang menjadi pedoman, jalan dan tuntunan dalam mengantarkan mereka kepada cita-cita bersama dalam mewujudkan kehidupan sakinah penuh berkah.

Untuk itulah penulis beberkan hal-hal yang harus dipahami, dihayati dan diamalkan secara seksama oleh suami isteri. Dari masalah tanggung jawab masing-masing, sampai hal-hal yabg mereka harus perhatikan agar ikatan perkawinannya dapat dipertahankan dan perceraian yang tidak dikehendaki dapat dihindari.

Kesetiaan tak mungkin dapat dipertahankan jika yang bersangkutan tidak memiliki tanggung jawab. Demikian juga tanggung jawab tidak akan bisa terwujud jika tidak didukung dengan kesetiaan. Keduanya akan saling menyatu. Seorang suami atau isteri akan selalu setia, jika ia selalu memiliki rasa tanggung jawab pada keluarga.

Sekalipun mendapat godaan berat, kesetiannya tidak akan goncang atau sirna jika dia tetap teringat akan tanggung jawabnya pada keluarga. Sebaliknya, suami atau isteri bisa saja mudah kehilangan kesetiaan jika dia suka melupakan atau meremehkan tanggung jawab.

Dengan demikian suami atau isteri yang ingin selalu tetap setia, harus berusaha untuk mempertebal rasa tanggung jawab sekaligus untuk memperkuat kesetiaan, seperti yang dipaparkan di bawah ini:

Pertama, peliharalah rasa cinta pada keluarga.
Hubungan dengan pasangan dan anak-anak yang harus diwarnai dengan kemesraan. Hal-hal yang sekiranya dapat mengecewakan, sedapat mungkin duhindari. Maka konflik atau perselisihan, baik dalam hal selera, wawasan, pendapat harus juga dijauhi.

Untuk memelihara cinta, diperlukan kesediaan untuk tampil sebaik-sebaiknya, khususnya saat sedang berduaan dengan pasangan. Itulah sebabnya sikap-sikap negatif seperti judes, kasar, egois harus ditinggalkan.

Rasa cinta akan tetap ada jika suami isteri selalu dapat mengingat-ingat pertemuan pertamanya. Sebab, pada umumnya dalam pertemuan pertama dulu suami isteri mengalami gairah cinta yang menggebu-gebu.

Kesan indah selalu mengikuti kenangan terhadap pertemuan pertama. Bagaimana dulu suami isteri sama-sama dim4buk cinta, hingga adegan berjabat tangan saja terasa begitu mesra dan mengesankan sekali.

Kedua, peliharalah komitmen perkawinan.
Dalam hal ini suami isteri harus selalu ingat bahwa perkawinan nenuntun atau mengharuskan suami isteri untuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Dengan memelihara komitmen perkawinan, suami isteri berarti harus menjauhi hal-hal yang dapat merusak kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.

Kalau suami atau isteri mendapatkan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga, maka jika ada kesempatan untuk menikmati kebahagiaan atau kegembiraan seorang diri sebaiknya memang dihindari. Misalnya, suami mendapat kesempatan menyeleweng, harus bisa menghindari kesempatan itu.

Ada sebuah contoh, bahwa seorang suami sangat teguh memegang komitmen perkawinannya. Ketika dia diundang untuk menghadiri pesta, dia tidak bisa menikmati hidangan yang lezat yang disuguhkan.

Sebabnya dia teringat pada anak dan isterinya di rumah. Lantas, diapun akhirnya membawa pulang hidangan yang lezat itu untuk dibagikan kepada anak dan isterinya. "Saya tidak bisa bersenang-senang sendirian, " katanya.

Ketiga, peliharalah keamanan dan ketentraman keluarga.
Dalam hal ini, suami isteri harus sama-sama dapat selalu menjaga pasangannya. Kalau sedang berpisah misalnya suami bertugas ke luar daerah maka perpisahan itu harus menjadi kesempatan untuk meningkatkan kewaspadaan.

Maka, jika ketika berpisah dengan pasangan resmi sang suami atau isteri mendapat godaan atau gangguan dari pihak ketiga, rasa tanggung jawab dalam memelihara keamanan dan ketentraman keluarga harus ditingkatkan. Dalam hal ini tolaklah atau enyahkan godaan dan gangguan secara tegas.

Jika suami isteri selalu dapat memelihara keamanan dan ketenteraman keluarga, dengan sendirinya akan selalu dapat mempertahankan kesetiannya dan dapat mewujudkan rasa tanggung jawabnya.

Keempat, peliharalah moral kesusilaan.
Dalam hal ini suami isteri harus selalu menjaga kehormatan diri sendiri dan kehormatan keluarga. Untuk itu, berbagai macam tindakan tercela seperti penyelewengan harus dihindari. Sebab sekali melakukan penyelewengan, berarti menghancurkan martabat dan kehormatan diri sendiri dan kehormatan keluarga.

Jika ingin memiliki keluarga bahagia sejahtera, maka suami isteri harus memelihara kesetiaan dan tanggung jawabnya. Allah menjamin mereka yang menaati ketentuan yang digariskan oleh Islam akan memperoleh kehidupan keluarga dan hubungan suami isteri yang memberikan kebaikan, rahmat dan berkah.

Artikel yang Sering Dibaca

Cara atau Tips Menghilangkan Bau Apek Beras

Benarkah Ibu Hamil Muda Tidak Boleh Berendam Air Hangat

Mengatasi Gangguan Kesehatan Ringan dengan Cara Terapi Makanan

Berkali-kali Keluar Bercak Darah Seperti Haid atau Menstruasi Bukan Selalu Penyakit Ternyata Tanda Kehamilan

Cara Berhati-hati dari Najis Ketika Memandikan Bayi di Bak

Apa Penyebab Keputihan Pada Wanita Dan Cara Mengatasinya

Kenapa Perut Buncit Susah Sekali Rata

Bagaimana Mengajari Anak Bergaul atau Bersosialisasi dengan Temannya

Blogger Sebagai Job atau Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Beberapa Alasan Ibu Rumah Tangga Menjadi Blogger